Subscribe to Zinmag Tribune
Subscribe to Zinmag Tribune
Subscribe to Zinmag Tribune by mail
Jhonny Allen tiba di gedung KPK untuk diperiksa sebagai saksi kasus suap
Para peneliti Italia yakin bahwa anak ayam bisa penambahan dan pengurangan
Benda-benda kuno berusia 3.000 tahun lalu ditemukan di Sinai, Mesir.

Rusia Mungkinkan Pemilu Via Ponsel

KPU Rusia sedang mengembangkan aplikasi berbasis Java yang dapat didownload ke dalam ponsel. Aplikasi ini akan memungkinkan proses voting melalui jaringan selular berlangsung dengan aman....
hape

Arkeolog Temukan Kuil di Sinai Mesir

Di antara penemuan ini adalah kuil dari lumpur bata yang sangat panjang. Dengan ukuran area lebar 70 meter dan panjang 80 meter, memiliki dinding bata dari lumpur itu panjangnya tiga meter dalam susunan bangunannya...
peradaban mesir

Tradisi Nyongkolan di Lombok Kian Marak

Tradisi nyongkolan hampir dilupakan warga, namun setelah digelar Bulan Apresiasi Budaya (BAP) oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB, nyongkolan kembali semarak.
Nyongkolan
PINDAH KE KARUMBUTRIBUN.BLOGSPOT.COM pindah ke http://karumbutribun.blogspot.com pindah ke http://karumbutribun.blogspot.com pindah ke http://karumbutribun.blogspot.com pindah ke http://karumbutribun.blogspot.com pindah ke http://karumbutribun.blogspot.com pindah ke http://karumbutribun.blogspot.com pindah ke http://karumbutribun.blogspot.com pindah ke http://karumbutribun.blogspot.com pindah ke http://karumbutribun.blogspot.com pindah ke http://karumbutribun.blogspot.com pindah ke http://karumbutribun.blogspot.com pindah ke http://karumbutribun.blogspot.com pindah ke http://karumbutribun.blogspot.com pindah ke http://karumbutribun.blogspot.com pindah ke http://karumbutribun.blogspot.com pindah ke http://karumbutribun.blogspot.com pindah ke http://karumbutribun.blogspot.com

Widget ini akan membantu Anda untuk masuk ke dashbor blogger dengan cara yang lebih cepat dan mudah. Dengan menambah widget ini ke sidebar blog Anda maka Anda hanya perlu login lewat blog Anda.

Jadi, Anda bisa mempersingkat waktu untuk login atau sign in menuju dashbor blogger Anda karena Anda tidak harus membuka tampilan login blogger, cukup di blog Anda sendiri.

Jangan khawatir, widget ini tidak memperberat loading blog Anda karena widget ini kurang dari 1kb data yang akan diload...

Berikut ini tampilan blogger login form widget pada sidebar ini:


Anda pun bisa menambahkan widget tersebut secara gratis di blog anda sendiri.... Caranya cukup mudah tekan tombol di bawah ini untuk menambahkan blogger login form widget di blog Anda.


Selamat mencoba, semoga berhasil........!




Foto: Aedes albopictus penyebar cikungunya

Mataram, Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk kasus cikungunya di Kabupaten Lombok Utara sejak 20 Februari 2009. Penetapan status KLB karena peningkatan kasus yang belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh kecamatan. 


Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat, Mochammad Ismail, mengatakan sebanyak 484 warga telah terjangkit. Rabu lalu, sedikitnya 28 warga terjangkit secara bersamaan. “Hari ini saya belum dapat datanya, yang jelas bertambah,” ujarnya. 

Lombok Utara adalah kabupaten baru di Nusa Tenggara Barat yang dibentuk 30 Desember 2008. Sehingga, penanganan cikungunya lebih banyak dilakukan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat. 

Dinas Kesehatan telah mengirim obat-obatan dan logistik untuk mencegah meluasnya penyakit lumpuh sementara ini. Obat yang dikirim adalah obat-obatan pereda gejala cikungunya seperti vitamin dan obat penurun panas. 

Ismail menjelaskan penyakit ini bukan penyakit mematikan. Namun, penderitanya mengalami kelumpuhan sementara hingga satu minggu. ()

Foto: Kapak Batu Purba

Asal-usul orang Sasak tidak mungkin diketahui dari sumber-sumber tulisan dari masa (purba) itu atau dengan mempercayai sumber-sumber lisan. Petunjuk yang paling meyakinkan tentang leluhur orang Sasak adalah melalui bahasa yang digunakan dan benda-benda hasil kebudayaan mereka.

Kita percaya bahwa bahasa Sasak yang digunakan penduduk asli Pulau Lombok saat ini tidak serta merta tercipta. Demikian pula dengan penemuan-penemuan arkeologi warisan kebudayaan Neolitikum (Zaman Batu Muda) berupa kapak lonjong dan kapak persegi di berbagai belahan Nusantara belakangan ini. Semuanya itu tidak mungkin tersebar dengan sendirinya, melainkan pasti memiliki rentetan kronologi yang bisa dirunut. Atau, dengan kata lain, mustilah ada kelompok manusia pendukungnya yang berperan aktif dalam persebaran bahasa dan artefak tersebut melalui aktivitas migrasi (perpindahan) mereka.
Para ahli linguistik menyimpulkan bahwa kronologi dari persebaran suatu keluarga bahasa dapat ditelusuri dari area dengan keberagaman bahasa yang besar ke area dengan keberagaman bahasa yang kecil. Bahasa Sasak memiliki kesamaan dengan bahasa-bahasa daerah lainnya di Indonesia seperti Jawa, Sunda, Batak, Bali, Banjar, Minangkabau, dan Bugis. Juga mirip dengan bahasa Tagalog (Filipina), Tetum (Timor Leste), Maori (Selandia Baru), Fiji (Republik Fiji), Samoa (Samoa Barat dan Samoa Amerika), Tahiti (Perancis), Chamorro (Guam dan Mariana Utara), dan Hawai’i (negara bagian Amerika Serikat). Penyelidikan linguistik menyimpulkan bahwa bahasa-bahasa tersebut merupakan rumpun bahasa Austronesia yang nenek moyangnya berasal dari Yunnan (Cina).
Kesimpulan tersebut setali tiga uang dengan hasil penelitian arkeologi. Persebaran kapak lonjong, kapak bahu, dan kapak persegi di Nusantara menunjukkan adanya migrasi (perpindahan) orang-orang Yunnan Utara ke kepulauan Nusantara hingga ke pulau-pulau yang tersebar di Lautan Pasifik. Bangsa yang berasal Yunnan Utara masuk ke Nusantara dalam dua gelombang. Kelompok orang-orang Yunnan yang pertama kali bermigrasi ke Nusantara disebut Bangsa Malanesia atau Papua Melanosoid yang merupakan ras Negroid pada sekitar dua juta tahun yang lalu, ketika Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumbawa masih menyatu dengan Benua Asia. Bangsa Melanesia ini memunyai ciri-ciri kulit kehitam-hitaman, badan kekar, rambut keriting, mulut lebar, dan hidung mancung.
Gelombang kedua adalah Bangsa Melayu yang merupakan rumpun bangsa Austronesia yang termasuk golongan Ras Malayan Mongoloid. Bangsa Melayu ini melakukan migrasi ke Nusantara dalam dua gelombang, yaitu pada tahun 2000 SM yang disebut Proto Melayu dan pada tahun 500 SM yang disebut bangsa Deutro Melayu. Jika Proto Melayu membawa kebudayaan Neolitikum, maka Deutro Melayu membawa kebudayaan logam (perunggu). Mereka memunyai ciri-ciri antara lain kulit sawo matang, rambut lurus, badan tinggi ramping, bentuk mulut dan hidung sedang.
Suku-suku lain di Indonesia yang serumpun dengan Suku Sasak adalah Suku Toraja (Sulawesi Selatan), Suku Dayak (Kalimantan Tengah), Suku Nias (Pantai barat Sumatera), Suku Batak (Sumatera Utara), dan Suku Kubu (Sumatera Selatan). (Bersambung)
Mahbub Karumbu-Mataram, Nahkoda Kapal Motor Naga Mas Perkasa Teo Eng Jong, 37 tahun, yang hilang dalam kecelakaan laut di sekitar Selat Alas, Nusa Tenggara Barat, akibat cuaca buruk Senin pekan lalu, hingga kini belum ditemukan. Pangkalan TNI Angkatan Laut Mataram menyatakan pencarian dihentikan karena sudah melewati batas waktu tujuh hari pencarian, sesuai prosedur pencarian dan penyelamatan. 
Perwira Operasi Pangkalan TNI Angkatan Laut Mataram Mayor Laut Ali menjelaskan, Teo Eng Jong adalah satu-satunya korban yang diperkirakan tewas. Sementara dua belas anak buah kapal lainnya selamat.
Tim penyelamat dari TNI Angkatan Laut sempat menduga jenazah Teo Eng Jong terperangkap di dalam kapal yang terbalik. Namun tim penyelamat tidak bisa melakukan pencarian karena badai yang terjadi terus menerus di perairan itu selama satu pekan terakhir. 
Menurut Mayor Ali, kemarin pihaknya berhasil menyelam dan masuk ke seluruh ruang kapal yang terbalik tersebut namun jenazah korban tidak ditemukan. Dan, kemarin sore pihaknya juga menerima kabar dari Polairud Calabai, Kabupaten Dompu, sekitar 20 hingga 30 mil dari lokasi tenggelamnya kapal, tentang penemuan mayat dengan ciri-ciri yang mirip dengan Teo Eng Jong. 
Kapal Motor Naga Mas Perkasa dan sebuah kapal lainnya yang merupakan kapal-kapal penangkap ikan begerak dalam satu armada dari Bali menuju Nusa Tenggara Timur pada Senin pekan lalu. Nahkoda Teo Eng Jong diperkirakan terperangkap di dalam kapal ketika kecelakaan laut terjadi. Saat ini Pangkalan TNI Angkatan Laut Mataram sudah menghubungi pihak keluarga Teo Eng Jong untuk mengidentifikasi jenazah yang ditemukan di perairan Calabai Dompu.
www.elshinta.com

Mahbub Karumbu - Mataram, Sekitar 15 orang dari Jaringan Nasional Advokasi Pembantu Rumah Tangga (Jala PRT) melakukan aksi menuntut penetapan 15 Februari sebagai hari pembantu rumah tangga dan menjadi hari libur nasional.

Aksi unjuk rasa digelar di Jalan Langko Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (14/2) siang ini.

Dalam aksinya mereka berorasi dan membagi-bagikan selebaran pernyataan sikap kepada para pengguna jalan serta membentangkan spanduk yang berisikan tuntutan mereka.

Pada orasinya mereka menilai PRT banyak mengalami kekerasan dalam pekerjaannya, seperti upah yang ditunda, upah yang dipotong, upah yang tidak dibayar dan bahkan kekerasan fisik dan psikis, beban kerja yang berat, pelecehan seksual serta eksploitasi jam kerja.

Karena itu, selain menuntut adanya pengakuan tanggal 15 Februari sebagai peringatan Hari PRT Nasional, para pengunjuk rasa juga menuntut pemerintah mewujudkan undang-undang perlindungan PRT dan peraturan daerah perlindungan PRT.

Mereka juga menuntut adanya pengakuan dan penghargaan publik serta negara terhadap para PRT sebagai pekerja dan hak-hak yang melekat. (der)
www.elshinta.com

Mahbub Karumbu-Mataram, KPUD Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, belum bisa memastikan apakah pengungsi Ahmadiyah asal Dusun Ketapang, Desa Gegerung, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, yang ditampung di Asrama Transito Mataram sudah masuk dalam daftar pemilih Pemilu 2009. 

Namun, Anggota KPUD Lombok Barat, Suhardi, S.IP, menjamin hak-hak penganut Ahmadiyah untuk memberikan suaranya pada pemilu. Untuk itu, KPUD Lombok Barat akan segera berkoordinasi dengan KPUD Kota Mataram untuk memastikan warga Ahmadiyah menyalurkan suaranya. 

Sebanyak 33 kepala keluarga atau 138 orang penganut Ahmadiyah asal Desa Gegerung, Lombok Barat, sudah tiga tahun ini ditampung di Asrama Transito Kota Mataram. Mereka ditampung di sana setelah diusir oleh warga yang menolak faham Ahmadiyah pada Februari 2006. 

Pada Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur NTB tahun 2008, sebanyak 75 pengungsi Ahmadiyah menyalurkan hak suaranya di Kota Mataram. 

Tahun ini pemerintah menetapkan status mereka sudah bukan lagi pengungsi. Namun, mereka belum berani pulang ke rumah mereka karena tidak ada jaminan keamanan dari pemerintah. 

Di Kabupaten Lombok Barat terdapat sekitar 540.000 pemilih termasuk warga Kabupaten Lombok Utara yang dimekarkan dari Lombok Barat akhir Desember 2008. 

www.elshinta.com
Label: 0 komentar | | edit post

Mahbub Karumbu - Mataram, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Nusa Tenggara Barat menutup semua jalur pendakian hingga 31 Maret 2009 karena cuaca buruk.

Sebanyak empat jalur resmi pendakian Gunung Rinjani, masing-masing jalur Senaru, Sembalun, Torean dan Temenu sudah ditutup sejak 2 Januari lalu.

Kepala Balai TNGR, Aris Toengkagie kepada ELSHINTA, Jumat (13/2) siang ini mengatakan, Balai TNGR menyiagakan masing-masing tujuh petugas di setiap pos selama 24 jam dan melakukan patroli di semua jalur resmi, terutama juga di jalur-jalur tikus atau jalur tidak resmi untuk menjaga kemungkinan adanya pendaki yang nekat mendaki ke puncak ataupun hanya sampai di Danau Segar Anak yang terdapat di punggung Rinjani.

Sejauh ini baru satu orang wisatawan mancanegara asal Kanada yang berhasil dicegah untuk melakukan pendakian.

Gunung Rinjani adalah gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia setelah Gunung Kerinci di Sumatera dengan ketinggian 3.726 mdpl, serta kawasan wisata alam Taman Nasional Gunung Rinjani seluas 41.330 hektare yang amat diminati wisatawan mancanegara.

Tahun 2008 lalu tercatat sebanyak 6.505 wisatawan asing datang berkunjung, atau mengalami kenaikan 44 persen dibandingkan tahun 2007 sebanyak 4.500 wisatawan asing.

Sedangkan wisatawan lokal yang berkunjung pada tahun 2008 lalu sebanyak 3.000-an orang, menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang sebanyak 4.000-an orang. Puncak kunjungan wisatawan biasanya terjadi pada sekitar Juli hingga September.
www.elshinta.com

Ota Benga dari Suku Pigmi, Kongo, ditangkap sejumlah ilmuwan tahun 1904 dan ditempatkan di kebun binatang, karena disangka jenis manusia purba setengah kera. Dan, lukisan imajinasi manusia purba


Melacak jejak orang Sasak (Lombok, NTB) masa purba dari catatan fosil (paleontologi) adalah usaha yang amat sukar karena hampir seluruhnya meragukan. Banyak fosil yang disangka manusia purba, belakangan ini diketahui telah dipalsukan atau ditambal dengan kerangka babi atau kera yang sudah punah. Tidak ada fakta ilmiah yang bisa digunakan untuk membenarkan bahwa manusia berasal dari bangsa kera. Tidak ada yang bisa membuktikan adanya peralihan hewan sejenis kera menjadi ras manusia, terutama pada aspek morfologis dan tahapannya.
Bukti-bukti baru justeru menjungkirbalikkan anggapan kita selama tentang asal usul manusia. Australopithecus yang disebut sebagai jenis manusia pertama yang bisa berjalan tegak (bipedal) ternyata adalah spesies kera yang sudah punah dan tidak bipedal, sebagaimana hasil penelitian selama 15 tahun oleh dua ahli anatomi, Lord Solly Zuckerman dan Prof Charles Oxnard. Sedangkan fosil Homo erectus yang dikatakan sebagai manusia setengah kera, ternyata adalah manusia seutuhnya sama seperti kita.
Selama ini kita tertipu dengan pendapat ahli yang mengelompokkan Homo erectus sebagai manusia setengah kera hanya lantaran kapasitas tengkorak yang kecil yakni 900-1.100 cc dan alis mata yang tebal menonjol. Padahal, hingga saat ini banyak orang yang memunyai kapasitas otak sekecil itu seperti masyarakat Suku Pigmi di Republik Kongo. Hingga saat ini pun suku-suku asli di Australia memiliki alis mata yang tebal menonjol. Lagipula, para ahli berkesimpulan bahwa tingkat kecerdasan bukan ditentukan dari kapasitas tengkorak, melainkan oleh susunan otak.
Penemuan fosil Homo erectus yang paling mengejutkan adalah fosil Turkana Boy (anak laki-laki dari Turkana) di dekat Kenya yang diperkirakan sudah berumur 1,7 juta tahun. Fosil itu dipercaya sebagai kerangka anak laki-laki berusia 12 tahun yang saat dewasa mencapai tinggi 1,83 meter. Sama sekali tidak ada perbedaannya dengan manusia modern karena tidak tampak seperti kera. Penemuan ini segera meruntuhkan pendapat sebagian ahli yang beranggapan bahwa pada masa 2,9 juta tahun lalu manusia masih berbentuk hominidae (siamang besar) dan membutuhkan waktu puluhan juta tahun lagi untuk menjadi Homo erectus.
Bukti-bukti lain muncul. Tahun 1977, ahli paleontologi, Mary Leakey, menemukan dua puluh jejak kaki Homo sapiens berusia 10 tahun dan 27 jejak kaki lainnya yang berusia lebih muda. Semuanya tanpa alas kaki dan diperkirakan berasal dari 3,6 juta tahun lalu. Bukti ini kembali menegaskan bahwa manusia sudah menjadi manusia justeru saat sebagian ahli beranggapan bahwa pada 2,9 juta tahun yang lalu, manusia masih berbentuk simpanse besar.
Dengan demikian, menelusuri jejak orang Sasak Purba tidak boleh terburu-buru hanya dengan berdasarkan pada penemuan paleontologi (fosil). Bukti-bukti fosil saja tentu tidak bisa diterima, harus ditunjang pula dengan bukti-bukti arkeologi (penemuan artefak) dari masa yang sezaman dengan fosil tersebut. Meskipun, keduanya belum cukup menjadi landasan untuk memastikan keberadaan manusia-manusia purba yang mendiami Pulau Lombok. (Bersambung)